Akselerasi or Acceleration
Blog ini menyediakan berita-berita tentang kelas akselerasi yang menurut sebagian orang sangat "wah". Sebenarnya kelas aksel tidaklah yang seperti kita bayangkan, anak-anak yang pandai, kreatif, cerdas, dan sebagainya. Kita harus lebih memperhatikan psikologis anak-anak aksel dimana mereka seperti kehilangan hidup mereka. Hidup mereka hanya diisi dengan belajar dan belajar. Mari kita tengok realita yang ada.

Bina Kelas Akselerasi, Dinas P dan K Gandeng Unair

By wizardxboy
Sunday, 16 December 2007
SURABAYA - SURYA
Keberhasilan program kelas akselerasi menarik minat sejumlah pihak untuk memberi warna agar 'kelas hero' yang bisa membuat siswa SMP dan SMA lulus dalam waktu dua tahun itu makin diminati siswa. Salah satu bentuknya, penandatanganan nota kesepahaman antara Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P&K) Jatim dan Fakultas Psikologi Unair untuk membina sekolah yang membuka kelas akselerasi, Sabtu (15/12).
Dekan Fakultas Psikologi Unair Dr Seger Handoyo mengatakan, lewat kerja sama dengan Dinas P&K Jatim ini pihaknya akan intensif melakukan pembinaan untuk mendorong terwujudnya kualitas pendidikan lewat kelas akselerasi. Selama tiga tahun ke depan, tiga sekolah di Jatim yang membuka kelas akselerasi dan akan dibina yaitu SMPN 1 Surabaya, SMAN 1 Sidoarjo, dan SMAN 1 Jember.
Bentuknya, pihak Unair akan membantu pelaksanaan tes psikologi, tes IQ, dan tes komitmen ketika seleksi siswa baru yang akan masuk kelas akselerasi hingga membuka konseling bagi siswa. “Selain itu, kami juga akan memberikan konsultasi, workshop dan lokakarya kepada guru yang mengajar kelas akselerasi,” ujar Seger usai penandatanganan MoU.
Khusus pembekalan kepada guru, oleh Seger dinilai cukup penting karena berperan penting mengarahkan, memotivasi, dan menjadikan anak-anak dengan kecerdasan istemewa itu tak hanya mampu di bidang akademik (intelektual) tapi juga nonakademik dan soft skill. “Artinya dengan beban siswa yang tinggi, guru kelas akselerasi harus bisa mengimbangi pelajaran yang diberikan dengan hal-hal yang sifatnya refreshing. Misalnya mengajaknya bermain dan kegiatan refresing lainnya,” jelas Seger.
Kepala Dinas P&K Jatim Dr H Rasiyo MSi mengatakan peran guru sangat vital untuk keberhasilan program kelas akselerasi. Kalau guru hanya mencekoki siswa dengan pelajaran terus-menerus tanpa membina psikologinya, siswa bisa berperilaku lain, misalnya punya sifat sok dan sombang atau merasa superior dan lebih pandai dibandingkan teman-temannya yang ada di kelas reguler. “Agar sifat sok tersebut tak muncul, guru harus punya kemampuan lebih untuk membimbing siswa kelas akselerasi,” tandas Rasiyo.
 

0 comments so far.

Something to say?