Akselerasi or Acceleration
Blog ini menyediakan berita-berita tentang kelas akselerasi yang menurut sebagian orang sangat "wah". Sebenarnya kelas aksel tidaklah yang seperti kita bayangkan, anak-anak yang pandai, kreatif, cerdas, dan sebagainya. Kita harus lebih memperhatikan psikologis anak-anak aksel dimana mereka seperti kehilangan hidup mereka. Hidup mereka hanya diisi dengan belajar dan belajar. Mari kita tengok realita yang ada.

KELAS AKSELERASI DIUBAH?

By wizardxboy

Jumat, 23 November 2007

Kelas Akselerasi Diubah ?
Pembinaan Potensi Anak Kurang Jelas

Jakarta, Kompas - Pemerintah memutuskan untuk mengubah total pelaksanaan kelas
akselerasi bagi anak berbakat istimewa mulai tahun ini karena dianggap tidak
jelas arahnya. Kelas akselerasi telah berlangsung selama beberapa tahun, mulai dari TK
hingga SMA, di sejumlah daerah.
Hal itu dikemukakan Direktur Pendidikan Luar Biasa Departemen Pendidikan
Nasional Eko Djatmiko, Kamis (22/11). Di sekolah-sekolah reguler, murid yang ber-IQ lebih
dari 125 dikumpulkan dalam kelas tersendiri. Terdapat lebih dari 130 sekolah dari tingkat
TK hingga SMA di Indonesia yang menyelenggarakan program kelas akselerasi dengan
murid lebih dari 3.000 orang.
"Definisi program akselerasi selama ini hanya dimaknai sebagai kelas percepatan
sehingga masa studi lebih pendek. Sebagai contoh, dari SMA yang tadinya tiga tahun
menjadi dua tahun. Seluruh mata pelajaran dipadatkan saja materinya," ujar Eko Djatmiko.
Selain itu, anak-anak dalam kelas tersebut dikhawatirkan cenderung menjadi
eksklusif karena selama berada di sekolah ada di kelas khusus. Belum lagi masalah
ketidaksesuaian umur dengan jenjang pendidikan.

Tidak jelas

Pembinaan potensi anak-anak yang tergabung dalam kelas tersebut juga masih
kurang jelas. Setelah anak-anak itu lulus dari satuan pendidikan, untuk melanjutkan ke
jenjang pendidikan berikutnya mereka tetap mengikuti tes seperti siswa lain umumnya.
Mereka tidak disalurkan dengan pembinaan yang berkesinambungan ke jenjang berikutnya.
"Padahal, program ini dimaksudkan untuk pembinaan anak berbakat istimewa.
Orangtua murid yang sudah memfasilitasi anaknya untuk ikut program itu dibingungkan
dengan tujuan akhir dari kelas tersebut," ujar Eko.
Oleh karena itu, pedoman pelaksanaan kelas akselerasi itu diubah. Kelas itu
bukan sekadar program percepatan tahun bersekolah, melainkan merupakan pengayaan dan
pendalaman bagi anak, khususnya untuk Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Sekolah yang membuka kelas akselerasi harus menyelenggarakan pembelajaran di
kelas berbeda untuk mata pelajaran MIPA. Mata pelajaran lainnya diselenggarakan di
kelas reguler. Pembelajaran MIPA juga harus menggunakan pengantar Bahasa Inggris dan
berbasis teknologi informasi dan komunikasi.
Julia Maria van Tiel dari Yayasan Adhi Purusa (yayasan yang peduli pada anak
cerdas istimewa) mengatakan bahwa banyak orangtua yang tidak mengerti mendidik anak
berbakat sehing- ga justru dianggap anak bermasalah.
 

0 comments so far.

Something to say?